Senin, 27 Oktober 2014

Berpacu Dalam Waktu

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Demi Waktu..
Sesungguhnya manusia itu benar-banarkerugian
Kecuali Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.
(QS. Al-Ashr:1-3)
            Memahami lagi surat cinta Allah yang begitu menginginkan hambaNYA keluar dari zona “rugi”. Dialah yang begitu menginginkan diri ini selamat dibanding diriku sendiri. Ketika diri ini banyak lalainya, Allah yang mampu jadi pengobat peleburan dosa.
            Waktu ibarat pedang, jika tidak banyak disibukkan dalam hal-hal kebaikan, maka siap-siaplah untuk ditebas dengan hal-hal yang merusak diri dalam keburukan. Begitulah kiranya kita memaknai waktu, Allah sudah beri pengecualian bagi hambaNYA yang banyak beramal sholeh juga saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.
            Pertanyaannya.. sampai kapan akan di cap menjadi orang-orang yang merugi??
Pertanyaan sekaligus titik balik, ketika dulu aku belum bisa menjawab pertanyaan dari seorang guru, sampai kapan? Manusia itu hakikatnya kerugian, rugi jika tidak mengenal Allah, rugi jika waktu semasa hidup digunakan untuk hal-hal yang buruk, rugi jika belum bisa menjadi bekal untuk orang tua.. rugi.. rugi.. rugi..
            Seketika aku berpikir keras, bagaimana caranya bisa keluar dari zona rugi..? Tentu tidak semudah membuka kaleng kerupuk, ketika tekad makin bulat untuk menjadi hamba yang ingin semakin dekat dengan Rabbnya, keyakinan makin dipertanyakan, sebesar apa azzam ku saat itu, maka Allah hadirkan ujian demi ujian.. Well, ternyata begitu cara Allah mendidik hambaNYA, Allah membuka tabir tentang dunia ini, dan tiba-tiba dunia terasa kerdil di hadapanku,  ketika itu pula kekuatan untuk bergantung pada Allah semakin kuat. Kutinggalkan apa-apa yang membuatku melalaikan dari mengingatNYA, dari mulai penampilan, musik yang melalaikan, pergaulan, dan cita-citaku sendiri yang lebih mengutamakan dunia.
            Ketika kumulai hari-hari baruku dengan naungan hidayahnya, aku makin yakin.. inilah jalan yang kupilih, nyaman.. indah.. namun tak mudah, penuh onak dan duri, terkadang dihiasi cacian.. tapii.. ini adalah awal dari perjuangan menjemput hidayahNYA.. hey.. ini baru awal.. aku tak tahu kedepannya akan seperti apa.. mulai goyah, tapi aku ingat kembali waktu, waktu yang selalu mengejar tanpa ada batas. Bagaimana jika waktu ku berhenti dalam keadaan aku sedang futur? Kubisikkan sayup dalam hati.. bertahanlah.. bertahanlah.. bertahan lebih baik daripada menyurutkan langkah.. langkahmu disaksikan Allah.. langkah yang selalu merindukan perjumpaan dengan Rabbnya, langakah yang ingin mencium wangi surga,.. langkahku, yang bagai detik-detik jarum jam yang berdetak. Tiada kata lelah, jika tiap desahan hati ini Allah yang menyaksikan..
Aku percaya, jika tujuan utama kita untuk akhirat, dunia pasti datang dengan seizin Allah.. :)
Jalan dakwah ini... adalah hadiah teristimewa dariNYA. :')