بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Demi Waktu..
Sesungguhnya manusia itu benar-banar “kerugian”
Kecuali Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh
dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.
(QS. Al-Ashr:1-3)
Memahami
lagi surat cinta Allah yang begitu menginginkan hambaNYA keluar dari zona
“rugi”. Dialah yang begitu menginginkan diri ini selamat dibanding diriku
sendiri. Ketika diri ini banyak lalainya, Allah yang mampu jadi pengobat
peleburan dosa.
Waktu
ibarat pedang, jika tidak banyak disibukkan dalam hal-hal kebaikan, maka
siap-siaplah untuk ditebas dengan hal-hal yang merusak diri dalam keburukan.
Begitulah kiranya kita memaknai waktu, Allah sudah beri pengecualian bagi
hambaNYA yang banyak beramal sholeh juga saling mengingatkan dalam kebaikan dan
kesabaran.
Pertanyaannya..
sampai kapan akan di cap menjadi orang-orang yang merugi??
Pertanyaan sekaligus
titik balik, ketika dulu aku belum bisa menjawab pertanyaan dari seorang guru,
sampai kapan? Manusia itu hakikatnya kerugian, rugi jika tidak mengenal Allah,
rugi jika waktu semasa hidup digunakan untuk hal-hal yang buruk, rugi jika
belum bisa menjadi bekal untuk orang tua.. rugi.. rugi.. rugi..
Seketika
aku berpikir keras, bagaimana caranya bisa keluar dari zona rugi..? Tentu tidak
semudah membuka kaleng kerupuk, ketika tekad makin bulat untuk menjadi hamba
yang ingin semakin dekat dengan Rabbnya, keyakinan makin dipertanyakan, sebesar
apa azzam ku saat itu, maka Allah hadirkan ujian demi ujian.. Well, ternyata
begitu cara Allah mendidik hambaNYA, Allah membuka tabir tentang dunia ini, dan
tiba-tiba dunia terasa kerdil di hadapanku, ketika itu pula kekuatan untuk bergantung
pada Allah semakin kuat. Kutinggalkan apa-apa yang membuatku melalaikan dari
mengingatNYA, dari mulai penampilan, musik yang melalaikan, pergaulan, dan
cita-citaku sendiri yang lebih mengutamakan dunia.
Ketika
kumulai hari-hari baruku dengan naungan hidayahnya, aku makin yakin.. inilah
jalan yang kupilih, nyaman.. indah.. namun tak mudah, penuh onak dan duri,
terkadang dihiasi cacian.. tapii.. ini adalah awal dari perjuangan
menjemput hidayahNYA.. hey.. ini baru awal.. aku tak tahu kedepannya akan
seperti apa.. mulai goyah, tapi aku ingat kembali waktu, waktu yang selalu mengejar tanpa
ada batas. Bagaimana jika waktu ku berhenti dalam keadaan aku sedang futur?
Kubisikkan sayup dalam hati.. bertahanlah.. bertahanlah.. bertahan lebih baik
daripada menyurutkan langkah.. langkahmu disaksikan Allah.. langkah yang selalu
merindukan perjumpaan dengan Rabbnya, langakah yang ingin mencium wangi surga,..
langkahku, yang bagai detik-detik jarum jam yang berdetak. Tiada kata lelah, jika
tiap desahan hati ini Allah yang menyaksikan..
Aku percaya, jika tujuan utama kita untuk akhirat, dunia pasti datang dengan seizin Allah.. :)
Jalan dakwah ini... adalah hadiah teristimewa dariNYA. :')