Senin, 31 Desember 2012

Bercermin Diri


Ketika kudatangi sebuah cermin..
Tampak sosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihat..
Namun aneh, sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat..

Ketika kutatap wajah, hatiku bertanya..
Apakah kelak wajah ini akan bercahaya dan bersinar indah di surga sana?
Ataukah wajah ini yang akan hangus legam di neraka jahanam?

Ketika kutatap mata, hariku bertanya..
Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan..
Menatap Allah, menatap Rasulullah, menatap kekasih-kekasih Allah kelak?
Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, menganga, terburai menatap neraka jahanam?
Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan?
Wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini?

Ketika kutatap mulut..
Apakah mulut ini yang kelak akan mendesah penuh kerinduan.. mengucap laa ilaaha ilallah saat malaikat maut datang menjemput?
Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur, dangan lengking jeritan pilu yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar?
Ataukah mulut ini manjadi pemakan buah zaqun jahanam.. yang getir, penghangus, penghancur setiap usus?
Apa gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang?
berapa banyak dusta yang engkau ucapkan?
Berapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam?
Berapa banyak kata-kata manis semanis madu yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu?
Betapa jarang engkau jujur.
Betapa langkanya engkau syahdu memohon agar Tuhan mengampunimu.

 Ketika kutatap tubuhku,
Apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya...
Bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga?
Atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur, mendidih didalam lahar membara jahannam, terpasung tanpa ampun, derita yang tak pernah berakhir.
Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan?
Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu?
Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu?

Ketika kutatap hai tubuh..
Seperti apa gerangan isi hatimu..
Apakan isi hatimu sebagus kata-katamu?
atau sekotor daki yang melekat di dakimu?
apakah hatimu seindah penampilanmu?
atau selemah daun-daun yang mudah rontok?

Betapa beda.. betapa beda.. apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi..
betapa beda apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyi..
Aku telah tertipu... aku tertipu oleh topeng..
Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanya topeng belaka..
Betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng..
Sedangkan aku... hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus..
Aku tertipu.. aku malu Ya Allah...
Allah... Selamatkanlah aku..
Amin ya rabbal alamin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar